Rokan Hulu – Memperingati Hari Bumi Sedunia yang ke-55, Kementerian Agama Republik Indonesia menginisiasi program nasional bertajuk Gerakan Menanam 1 Juta Bibit Matoa di Seluruh Indonesia. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya menyelaraskan nilai-nilai keagamaan dengan pelestarian alam, yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan melalui pendekatan spiritual dan keagamaan.

Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu pada Selasa (22/4/2025) di halaman Kantor Kemenag setempat. Sebanyak 1.276 bibit pohon matoa telah disiapkan untuk ditanam di berbagai titik di wilayah Rokan Hulu.

Kepala Kantor Kemenag Rokan Hulu, H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd.I menyampaikan bahwa program ini adalah salah satu bentuk implementasi konsep ekologi dalam ajaran agama.

"Melalui kegiatan ini, kita diajak untuk menjaga alam sebagai anugerah dari Allah SWT, serta warisan penting bagi generasi mendatang," ujarnya usai kegiatan penanaman.

Zulkifli menambahkan bahwa penanaman tidak hanya dilakukan di kantor Kemenag, tetapi juga didistribusikan ke Kantor Urusan Agama (KUA) di berbagai kecamatan, penyuluh agama Islam dan Kristen, serta ke madrasah dan pondok pesantren mulai dari tingkat MI, MTs, MA, hingga pesantren.

"Biasanya kegiatan seperti ini dilakukan oleh dinas kehutanan, namun kini Kemenag juga ingin memberi warna melalui pendekatan keagamaan. Harapannya, dengan sentuhan nilai-nilai agama, masyarakat akan lebih tergugah untuk melestarikan lingkungan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pohon matoa dipilih karena manfaatnya yang besar, terutama sebagai penyedia oksigen.

"Dengan banyaknya oksigen, tentu kita akan lebih sehat. Dan ketika pohon ini tumbuh besar, anak cucu kitalah yang akan menikmati hasilnya," tambahnya.

Melalui gerakan ini, Kemenag berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan menjadikan pelestarian alam sebagai bagian dari ibadah dan tanggung jawab moral terhadap ciptaan Tuhan